cse

Loading

Senin, 13 Januari 2014

PENGGUNAAN KAPSUL VITAMIN A DOSIS TINGGI SECARA AMAN

Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 SI atau lebih rendah) yang dilakukan secara berkala kepada anak, dimaksudkan untuk menghimpun cadangan Vitamin A delam hati, agar tidak terjadi kekurangan vitamin A dan akibat buruk yang ditimbulkannya, seperti xeroptalmia, kebutaan dan kematian. Cadangan vitamin A dalam hati ini dapat digunakan sewaktu-waktu bila diperlukan. Pemberian kapsul vitamin A 200.000 SI kepada anak usia 1-5 tahun dapat emberi perlindungan selama 6 bulan, tergantung berapa banyak vitamin A dari makanan sehari-hari dikonsumsi oleh anak dan penggunaannya dalam tubuh.
TANYA JAWAB TENTANG HIPERVITAMINOSIS VITAMIN A
1.a. Apakah kapsul vitamin A 200.000 SI berbahaya bila diberikan kepada anak umur 1 tahun yang telah cukup mengkonsumsi makanan-makanan sumber vitamin A ?
Tidak. Pada anak-anak, dosis tunggal vitamin A 200.000 SI masih dibawah maksimum daya simpan hati. Kira-kira 50 % dari dosis yang akan disimpan dalam tubuh anak.
1.b Apakah pemberian itu justru akan menolong?

Ya, untuk mencegah kekurangan vitamin A dan akibat-akibatnya termasuk xeroftalmia dan meningkatnya kemaian, sekiranya masukan suplai vitamin A melalui makanan menurun oleh karena berkurangnya nafsu makan, karena sakit. Setelah beberapa waktu menderita kekurangan vitamin A dan/atau menderita penyakit infeksi, cadangan vitamin A yang ada dalam hati cepat sekali terkuras
2.a. Jika seorang anak umur 1 tahun telapak tangannya kekuning-kuningan apakah ini tanda kebanyakan karoten ?
Hal itu merupakan suatu kemungkinan, tetapi sangat jarang terjadi, bahwa pada umur tersebut seorang anak dapat/akan mengkonsumsi karoten dalam jumlah yang dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
2. Apakah kapsul vitamin A dosis 200.000 SI membahayakan?
Tidak. Suplemen kapsul vitamin A dosis tunggal 200.000 SI tidak akan membahayakan, meskipun konsumsi karoten anak tersebut telah tinggi. Hypervitaminosis tidak disebabkan karena kebanyakan konsumsi karotenoid, terutama sekali karena rendahnya tingkat konversi karotenoid menjadi vitamin A.
Catatan :
Ada berbagai bentuk vitamin A. Bentuk jadi vitamin A (retinol) terdapat pada mamalia dan ikan. Karotenoid adalah bentuk provitamin A yang terdapat dalam sayur-sayuran daun berwarna hijau tua dan beberapa buah-buahab berwarna, yang didalam didinding usus diubah menjadi vitamin A aktif. Karotenoid tidak toksis tetapi dapat mewarnai jaringan lemak dan menyebabkan kulit berwarna kekuning-kuningan apabila dikonsumsi dalam dosis yang sangat besar dan dalam jangka waktu yang lama.
3. Apakah kapsul vitamin A 200.000 SI berbahaya bagi anak umur 1 tahun yang menderita penyakit kuning (jaundice)?
Tidak. Kapsul vitamin A 200.000 SI tidak membahayakan anak umur 1 tahun yang menderita penyakit kuning. Penyakit kuning disebabkan karena kerusakan sel-sel darah merah dalam jumlah yang berlebihan, peradangan hati dan/atau penyumbatan dalam hati. Pada semua tipe penyakit kuning, pengobatan harus ditujukan kepada penyebabnya, bukan pada gejalanya. Suplementasi vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, dianjurkan.
4. Apa yang akan terjadi bila bayi umur 6 bulan mendapat vitamin A 200.000 SI ?
Bayi umur dibawah 6 yang mendapat dosis tunggal lebih dari 100.000 SI mungkin akan mengalami penonjolan ubun-ubun (bagian lunak pada kepala bayi). Tetapi keadaan ini hanya terjadi pada sebagian kecil bayi (<1%). Penonjolan ini akan membantu menghilangkan tekanan intrakranial yang hanya sedikit meningkat. Tanda-tanda ini hanya sementara dan hilang dalam waktu 2 hari. Jika anak mengkonsumsi vitamin A dosis lebih dari 200.000 SI, maka anak akan merasa agak mual, muntah atau sakit kepala. Hasil ini terjadi pada 5-20 % anak-anak yang mendapat 300.000 SI – 400.000 SI sekali minum. Dosis yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih sering dapat menimbulkan efek samping dan harus dihindari
5. Pemberian vitamin A dosis 50.000 IU kepada bayi umur 6 minggu katanya dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat disembuhkan. Apakah betul ?
Pedoman WHO (“Field guide to the detection and control of Xerophthalmia, WHO, 1982”) menganjurkan agar anak-anak diberi vitamin A 50.000 IU pada saat lahir (atau 25.000 IU pada kunjungan EPI (kontak imunisasi), yaitu 4 kali dalam umur 6 bulan pertama) untuk mencegah kekurangan vitamin A dan meningkatkan cadangan vitamin A dalam hati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin A 50.000 IU dosis tunggal kepada anak -anak di bawah umur 1 bulan tidak menunjukkan, bahwa efek samping. Khususnya, data yang diperoleh dari ribuan anak-anak di Nepal menunjukkan bahwa neonatus (umur < 1 bulan) tahan terhadap dosis tunggal 50.000 IU tanpa tanda-tanda terjadi efek kelebihan. Hanya sedikit sekali dari bayi-bayi usia 1-5 bulan yang mendapat dua kali jumlah ini (100.000 IU sebagai dosis tunggal) yang menunjukkan sedikit penonjolan ubun-ubun (+0.5 %) dan muntah-muntah (+2.0 %). Efek samping terjadi hanya untuk sementara.
6. Apakah bayi dapat mengalami kelebihan vitamin dari ASI, sekiranya ibunya mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A ?
Tidak. Telah dibuktikan bahwa ibu menyusui serta bayinya akan memperoleh keuntungan jika ibu mendapat vitamin A oral 200.000 IU dosis tunggal segera setelah melahirkan (dalam waktu 1 bulan/masa nifas) Ini akan menjamin jumlah vitamin A yang cukup dalam ASI untuk membantu memenuhi kebutuhan anak. Jumlah vitamin A dalam ASI tidak akan mencapai kadar yang membahayakan bagi bayi, betapa banyakpun bayi itu disusui. Karena itu kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000) IU harus diberikan kepada ibu nifas.
Catatan            :
Meskipun konsumsi dan kadar serum vitamin A dari ibu cukup, konsentrasi vitamin A (retinol dan karoten) dalam ASI akan menurun setelah beberapa lama menyusui dan penurunan terbesar terjadi pada awal masa laktasi.
7. Jika ibu hamil mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A, apakah ada resiko terhadap janinnya?
Ada kemungkinan terjadi resiko pada janin, bila si ibu mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah yang berlebihan, terutama pada trimester pertama. Hasil percobaan binatang menunjukkan terjadi cacat bawaan, baik akibat hipovitaminosis maupun hipervitaminosis A selama kehamilan; tetapi pada manusia hasil tersebut secara statistik tidak bermakna.
Meskipun demikian, mengingat adanya data tentang akibat tersebut diatas, baik pada manusia maupun hewan, bagi wanita-wanita usia subur yang mungkin sedang hamil (misalnya bila telah lebih 6 bulan setelah kelahiran bayi terakhir), sebaiknya hanya mengkonsumsi vitamin A dengan kadar yang secukupnya saja.
8. Apakah vitamin A aman diberikan kepada wanita hamil?
Vitamin A dosis tinggi tidak dianjurkan untuk diberikan kepada wanita hamil. Untuk menjaga kesehatan dapat diberikan dosis kecil, yaitu yang tidak melebihi 10.000 IU per hari.
9. Bagaimana dengan wanita hamil yang menderita bercak Bitot atau gejala lain dari xeroftalmia?
Jika wanita hamil menderita rabun senja atau bercak Bitot, ia harus mendapat vitamin A oral 10.000 IU tiap hari paling sedikit selama 2 minggu. Bila terjadi xeroftalmia dengan lesi kornea yang aktif pada wanita usia subur atau pada wanita yang mungkin sedang hamil, harus dipertimbangkan antara resiko yang mungkin terjadi pada bayi akibat vitamin A dosis tinggi, dan akibat serius kekurangan vitamin A pada ibu bila ibu tidak mendapat vitamin A dosis tinggi. Menurut WHO, UNICEF dan IVACG, adalah beralasan bahwa dalam keadaan seperti ini ibu segera diberi vitamin A 200.000 IU
10. Sebagai seorang dokter dan pengelola program vitamin A, apa yang harus diketahui tentang frekuensi suplementasi vitamin A/distribusi?
Setiap anak yang membutuhkan vitamin A harus mendapat vitamin A. Ini termasuk juga anak-anak dalam masa pertumbuhan yang seharusnya mendapat vitamin A setiap 6 bulan sekali. Perlu ditambahkan, ini juga termasuk anak-anak yang beresiko tinggi, misalnya terhadap diare yang kronis, campak dan lain-lain. Sebagai contoh, seorang anak yang menderita campak dan telah mendapatkan vitamin A dosis 200.000 IU bulan yang lalu harus mendapatkan tambahan 1 kapsul vitamin A 200.000 IU dan bila perlu diberikan 1 kapsul lagi hari berikutnya. Hal ini akan meningkatkan proses penyembuhan anak dan mencegah kekurangan vitamin A serta komplikasinya.
11. Kapan “hipervitaminosis” atau kelebihan vitamin A dapat terjadi ?
Hipervitaminosis akut, Jika anak umur 1-5 tahun menkonsumsi lebih dari 300.000 IU dosis tunggal, maka mungkin akan menderita mual, sakit kepala dan anoreksia
Hipervitaminosis kronis, Bayi dan anak usia muda dapat menderita hipervitaminosis kronis, jika mereka megkonsumsi lebih dari 25.000 IU tiap hari selama lebih dari 3 bulan baik yang berasal dari makanan maupun dari pemberian suplemen vitamin.
12. Bagaimana tanda-tanda atau gejala-gejala hipervitaminosis vitamin A?
Hipervitaminosis vitamin A , Suatu kondisi dimana kadar vitamin A dalam darah atau jaringan tubuh begitu tinggi sehingga menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang tidak diinginkan
Hipervitaminosis akut , Disebabkan karena pemberian dosis tunggal vitamin A yang sangat besar, atau pemberian berulang dosis tunggal yang lebih kecil tetapi masih termasuk dosis besar karena dikonsumsi dalam periode 1-2 hari.
Hipervitaminosis A akut , Pada bayi dan anak-anak biasanya terjadi dalam waktu 24 jam. Pada beberapa anak, mengkonsumsi dosis 300.000 IU atau lebih dapat menyebabkan mual, muntah dan sakit kepala. Penonjolan ubun-ubun dapat terjadi pada bayi umur kurang dari 1 tahun yang mengkonsumsi dosis yang sangat besar. tetapi ini ringan dan akan hilang seketika dalam waktu 1-2 hari. Pengobatannya adalah menghentikan suplementasi vitamin A dan pengobatan simptomatis.
Hipervitaminosis kronis, Disebabkan karena mengkonsumsi dosis tinggi yang berulang-ulang dalam waktu beberapa bulan atau beberapa tahun. Keadaan ini biasanya hanya terjadi pada orang dewasa yang mengatur pengobatannya sendiri.
Hipervitaminosis A kronis , Pada anak-anak usia muda dan bayi biasanya menyebabkan anoreksia (tidak nafsu makan), kulit kering, gatal dan kemerahan, peningkatan tekanan intra-kranial, bibir pecah-pecah, tungkai dan lengan lemah dan membengkak. Pengobatannya adalah menghentikan suplementasi vitamin A dan pengobatan simptomatis. Disamping itu hendaknya terhadap kemungkinan penyakit lain yang dapat merupakan penyebabnya.
13. Jika seseorang mengkonsumsi vitamin A dosis tinggi yang melebihi 200.000 IU, apa yang terjadi pada vitamin A yang berlebih tersebut dalam tubuh?
Sebagian besar dari vitamin A yang berlebih tersebut dalam bentuk yang tidak berubah akan dikeluarkan melalui air seni dan tinja, selebihnya disimpan dalam hati. Dalam kasus-kasus khusus (jarang terjadi), pemberian vitamin A jangka panjang akan menyebabkan simpanan dalam hati menjadi jenuh, kadar vitamin A dalam hati dan darah akan tetap tinggi sampai tubuh menggunakan kelebihan vitamin A tersebut.
14. Apakah akan terjadi kerusakan hati yang permanen akibat vitamin A dosis tinggi?
Dengan dosis yang sangat tinggi lebih dari berbulan-bulan atau bertahun-tahun, hati dapat membesar dan berlemak. Namun demikian, hati akan kembali normal, begitu suplementasi vitamin A yang berlebihan tersebut dihentikan.
15. Berapa banyak kapsul vitamin A 200.000 IU yang ditelan sekaligus, yang dianggap toksis untuk anak umur 1 tahun yang “intake” vitamin A-nya cukup; dan untuk yang kekurangan vitamin A?
Anak umur 1 tahun tidak diberi dalam bentuk kapsul, kapsul harus dipotong dan dipencet hingga semua isinya masuk dalam mulut anak. Dengan demikian untuk menelan beberapa kapsul sekaligus tampaknya tidak akan terjadi. Pemberian isi dua kapsul sekaligus dapat menyebabkan efek samping. Efek samping ini tidak serius dan hanya bersifat sementara, baik pada anak yang kekurangan vitamin A maupun yang tidak. Namun demikan harus diusahakan agar tidak sampai memberikan 2 kapsul sekaligus.
16. Bagaimana jika umur 1 tahun menerima 2 kapsul vitamin A 200.000 IU dalam satu bulan atau dalam 24 jam?
Anak tidak akan menderita efek samping jika mendapat 2 kapsul dalam satu bulan (lihat no. 15 diatas). Anak-anak dengan xeroftalmia perlu 1 kapsul pada hari pertama dan 1 kapsul lagi pada hari kedua, dan 4 minggu kemudian 1 kapsul lagi. Anak-anak dengan campak perlu segera diberikan 1 kapsul 200.000 IU. Jika anak mendapat 2 dosis dari 200.000 IU dalam 24 jam, anak mungkin menderita pusing, mual dan muntah. Tetapi ini akan hilang dalam 1 sampai 2 hari.
17. Bagaimana bila anak umur satu tahun menelan 10 kapsul sekaligus ?
Vitamin A 2.000.000 IU merupakan penyebab hipervitaminosis akut dan akan menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, muntah dan anoreksia (tidak nafsu makan) yang berat. Hal ini tampaknya dalam prakteknya (pelaksanaannya) tidak akan terjadi. Ingat, kebanyakan anak umur ini tidak mengkonsumsi dalam bentuk kapsul; dan keluarga juga tidak menyimpan/mempunyai persediaan kapsul dalam jumlah besar yang mungkin dapat diambil anak
18. Berapa lama tanda-tanda atau gejala-gejala ini akan hilang setelah konsumsi vitamin A diberhentikan?
Akut: Gejala-gejala biasanya sementara dan akan hilang dalam waktu 2 hari Kronis: Masalah yang tampak sebagian besar akan hilang dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan
19. Saya seorang perawat, kalau saya menemui kasus dengan gejala kemungkinan (dugaan) hipervitaminosis vitamin A, bagaimana saya mengatasinya ? 
Kemungkinan beasr anda tidak akan melihat kasus kelebihan dosis vitamin A. Akan tetapi kalau anda menemui kasus ini, hentikan saja pemberian vitamin A. Gejala-gejala hipervitaminosis vitamin A akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-4 hari. Jika fasilitas memungkinkan, sebaiknya dirujuk ke Puskesmas dan dilaporkan.
20. Apakah ada resiko keracunan akibat vitamin A yang telah kadaluarsa dan apakah ada resiko pada anak jika mengkonsumsi vitamin A yang telah kadaluarsa ?
Tanda kadaluarsa produk khusus dari vitamin A yang tercantum pada kemasan menentukan akhir masa simpan dari produk tersebut (“shelf life”). Masa simpan suatu produk menyangkut periode yang telah ditentukan, dalam kondisi penyimpanan yang baik, 90 % dari potensi vitamin A yang ditetapkan masih dapat dijamin. Idealnya kapsul vitamin A disimpan dalam suhu rendah, misalnya <15°C atau <59°F, dalam wadah yang efektif dapat mencegah terkena sinar matahari (berwarna gelap), oksigen, kelembaban, bahan-bahan oksidasi dan logam-logam. Kapsul yang telah kadaluarsa tidak membahayakan. Akan tetapi, vitamin dalam kapsul tersebut mungkin telah berkurang dibawah nilai yang telah ditetapkan, yaitu 90%, tergantung cara penyimpanannya, sehingga tidak lagi efektif seperti yang diharapkan. Kapsul vitamin A yang telah disimpan lebih dari 2,5 tahun pada suhu 23°C (73,4°F) dalam wadah berwarna gelap yang tertutup masih mengandung > 90% potensi semula. Pada suhu yang lebih tinggi potensi kapsul akan lebih banyak berkurang. Tak ada resiko bila mengkonsumsi kapsul yang telah lama. Akan tetapi dengan berlalunya waktu, kadar vitamin A akan makin berkurang, sehingga menjadi kurang efektif.
21. Bagaimana kita dapat menentukan kapan botol yang berisi kapsul yang telah kadaluarsa harus dibuang?
Jika dijumpai perubahan fisik pada kapsul vitamin A seperti berjamur, lembik atau saling melengket dan sulit dipisahkan satu sama lain, walaupun belum kadaluarsa sebaiknya tidak digunakan.
Jika anda mempunyai suplai kapsul vitamin A dalam botol dengan jumlah yang besar, yang sudah 1 atau 2 tahun lebih dari tanggal kadaluarsa, sebaiknya dilakukan pemeriksaan laboratorium tentang kadar retinolnya. Ini dibenarkan jika menyangkut jumlah kapsul yang besar karena biaya analisa untuk satu kapsul sama mahalnya dengan harga 3000 kapsul. Karena itu keputusan untuk melakukan analisa potensi hanya dapat dilakukan ditingkat kabupaten/propinsi/pusat.
Akan tetapi, jika tidak dilakukan pemeriksaan kadar vitamin A, maka kapsul yang dibagikan tersebut potensinya mungkin telah berkurang meskipun masih efektif untuk mencegah xeroftalmia (walaupun untuk jangka waktu yang lebih pendek)
22. Apakah pernah terjadi kematian yang secara ilmiah ternyata disebabkan karena terlalu banyak vitamin A?

Belum pernah dilaporkan terdapatnya kasus kematian akibat keracunan vitamin A pada manusia. Perlu diingat bahwa kekurangan vitamin A justru merupakan faktor besar dalam kematian anak, yang dapat dengan mudah diatasi dengan pemberian satu kapsul vitamin A dosis tinggi tiap 6 bulan sekali pada anak usia 1 - 5 tahun

untuk info lebih lanjut silahkan klik dan anda juga bisa download dibawak ini

Selasa, 07 Januari 2014

kecukupan mineral untuk kebutuhan tubuh

Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagianpengendalian komposisi cairan tubuh 65%. Untuk pemeliharaan fungsi tubuh,manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yangdibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro danmineral mikro.Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusiamendapatkan zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karenatubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlahyang memang sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh.

Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam prosesfisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukanorgan. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan,yaitu mineral makro dan mineral mikro.

Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfot, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai faktor dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral didalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.

Mineral dogolongkan kedalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah. 


ingin tau lebih jelas download disini .....

Jurnal

PENYULUHAN KESEHATAN GIZI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA MASYARAKAT
DESA CISITU KECAMATAN CISITU KABUPATEN SUMEDANG
Oleh:
Parman, dkk
Abstrak
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Kekurangan gizi dan tidak sehat dapat merusak kualitas SDM. Urusan kesehatan meruoakan urusan lingkungan, sikap, dan prilaku masyarakat. Di Sumedang, gizi buruk dan yang terjangkit penyakit setiap tahunnya terus meningkat. Masalah tersebut dapat diidentifikasi senagai berikut: (1) masyarakat memerlukan penyuluhan tentang gizi. (2) Masyarakat perlu pemahaman, pengertian, pendegahan penyakit yang dapat menjadi wabah dalam keluarganya. Adapun hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: (1) Masyarakat bukan tidak peduli masalah kesehatan tetapi terkadang terlupakan oleh kesibukannya dalam kehidupan, dengan demikian penyuluhan secara berkala melalui pendekatan kekeluargaan perlu terus dilanjutkan. (2) Banyak factor yang mempengaruhi keadaan kesehatan dan gizi masyarakat, tidak sekadar persoalan kelemahan ekonomi, tetapi multi factor yang sangat erat jalinannya. Oleh karenanya pemerintah harus dapat mengatasi permasalahan dengan berbagai pendekatan, dan multi pandang. Sehingga dapat diselesaikan secara komprehensif dan tepat guna. (3) Masyarakat umumnya lebih memerlukan contoh dan pembuktian daripada sekedar teori. (4) Faktor keengganan masyarakat untuk melaporkan kejadian menyangkut kesehatan dan guzu kepada kader, merupakan hambatan tersendiri di masyarakat. Demikian juga perilaku aparat yang sering menutupi keadaan masyarakat yang emngalami kekurangan gizi dan kesehatan merupakan kendala yang perlu disadari oleh semua pihak. Masyarakat harus dibiasakan beranu mengadu dan bertanya bila ada permasalahan guzu dan kesehatan. Pemerintahpun tidak perlu takut bila mendapati warganya menderita sakit atau kurang gizi untuk sesegera mungkin ditanggulangi. Kata-kata kunci : kesehatan gizi, pencegahan penyakit, kesehatan masyarakat, gizi buruk, sanitasi dan air kurang gizi.

1. Permasalahan
Seperti telah diuraikan dalam analisis situasi, maka muncul masalah yang dapat dicoba dipecahkan melalui pengabdian ini. Adapun masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut. a. Masyarakat desa Cisitu Kecamatan Cisitu perlu pemahaman pengertian, perubahan sikap, dan perilaku untuk dapat hidup sehat, oleh karena itu, diperlu- kan penyuluhan tentang gizi. b. Masyarakat desa Cisitu Kecamatan Cisitu perlu pemahaman pengertian, pencegahan penya-kit yang dapat menjadi wabah dalam keluarganya. Dari rincian masalah di atas dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1) Bagaimana memahamkan masyarakat dan menyadarkan masyarakat desa Cisitu Kecamatan Cisitu sehingga dapat bersikap positif tentang perlunya gizi, macam gizi yang harus mereka perhatikan dalam kehidupan?
2) Bagaimana memahamkan masyarakat dan menyadarkan masyarakat desa Cisitu  Kecamatan Cisitu sehingga dapat bersikap positif tentang pengetahuan berbagai penyakit dan pencegahan penyakit yang harus mereka perhatikan dalam kehidupan?


2. Tujuan Pengabdian Tujuan kegiatan pengabdian ini secara umum ingin membantu masyarakat dalam memahami dan mengubah sikap masyarakat desa Cisitu pada pemahaman gizi, kesehatan, dan penyakit yang dapat mengenai mereka dalam kehidupannya. Selaku yang mendukung perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat desa Cisitu serta pencegahan terhadap penyakit.

perlu info lebih lanjut klik dibawah ini


KONSUMSI PANGAN ORGANIK: MENINGKATKAN KESEHATAN KONSUMEN? Ryna Parlyna* Munawaroh*

ABSTRACT

Organic food defines as food which contains no hazardous chemical materials as pesticides. In simple word, organic food is a natural food. The organic food industry is rising significantly. Organic rice, organic milk, organic vegetables, organic fruits are some of the examples of the current famous organic foods among consumers. Consuming organic foods protect ones from breast cancer, heart disease and any other serious illness; it can even help people life longer 25 days for man and 17 days for woman. Organic foods are sweeter and tastier than an organic foods.
Keywords: Consumption, Organic Foods, health
 Semakin* meningkatnya kesadaran konsumen akan kesehatan, meningkatkan kesadaran untuk mengkonsumsi makanan yang bebas dari bahan-bahan kimia. Pada tahun 1998, menurut survei yang dilakukan di Eropa ditemukan bahwa 94% responden membeli produk organik karena mereka sangat peduli dengan kesehatan diri mereka sendiri, serta anggota keluarga mereka (Yayasan Eureka Indonesia website 2009). Seketaris Jenderal Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina), Ririen Prihandarini menguraikan bahwa penduduk dunia mulai menaruh perhatian pada produk-produk pangan organik (Falik Rusdayanto 2009).

 Pangan organik dapat artikan sebagai pangan yang diproduksi tanpa pupuk kimia atau pestisida (Prof Dr. F. G Winarno dikutip oleh kuliner Indonesia website 2011). Bernard Pradsojo, selanjutnya mengatakan bahwa makanan organik adalah makanan yang paling murni ditanam atau diproduksi tanpa bantuan zat kimia. Made Astawan yang dikutip oleh Bumi Ganesa website (2011) mengatakan bahwa pangan organik adalah semua bahan pangan yang diproduksi dengan sedikit mungkin atau bebas sama sekali dari unsur-unsur kimia (pupuk, peptisida, hormon, dan obat-obatan). Ririn Syafriani (2007) mengutip dari Ahli Terapis Organik dari Healthy Choice Kemang dr Angela C Ardhanie, yang dimaksud produk organik ialah produk pangan yang pada proses penanaman dan pembuatannya tidak

menggunakan bahan kimia atau zat-zat berbahaya. Misalnya, beras dan sayur organik yang pada proses penanamannya tidak menggunakan pestisida atau pupuk kimiawi (Segar Organic website 2007). Menurut Harry Freitag, ahli gizi dari Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, dalam Green Radio website (2011) makanan organik adalah dalam bentuk nabati ataupun hewani yang bebas dari bahan-bahan yang tidak senormalnya berada di alam. Jadi yang tidak terkontaminasi dengan pestisida, obat-obatan seperti antibiotik dan hormon yang ada di produk susu atau daging ayam. 
butuh lebih lanjut klik disini
EVALUASI MODEL-MODEL PENDUGAAN UMUR SIMPAN PANGAN DARI DIFUSI HUKUM FICK UNIDIREKSIONAL
EVALUATION OF SHELF-LIFE EQUATION MODELS DERIVED FROM UNIDIRECTIONAL FICK’S LAW
M. Arpah1 dan Rizal Syarief1
1Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fateta-IPB
The aim of this research was to study the variation of shelf-life values, obtained in quantifying shelf-life of biscuits among models of accelerated storage studies (ASS) from unidirectional Fick’S law. Shelf-life of biscuits is defined as the length of time of a packaged biscuits can be stored before the onset quality change appears.
Four models: Heiss-Eichner (1971), Labuza (1983), Rudolph (1986) and Half Value Period or HVP model (Syarief, 1986) were evaluated. These models shared a common basic principle that they were all derived and developed from unidirectional Fick’s law. Therefore, each parameter of individual model can be compared to the athers. A semi empirical approach using reaction kinetics through Arrhenius plot was used as a real shelf-life values.
Quantification resulted in two categories of shelf-life values, First those which higher than expected value and second, were lower than expected.


Parameter evaluation of components of Heiss-Eichner and Labuza models clearly shown less in number than components of Rudolph and HVP models. This led to a conclusion that the more sophisticated models gave higher shelf-life values as compared to the Arhenius model.
all the information klic in this =>GOO